Akhir - akhir ini sering aku baca berita tentang pro kontar tes keperawanan pada seleksi masuk polisi bagi calon polwan nih.
Mungkin kalian juga yang sering buka - buka internet atau baca - baca berita di surat kabar atau sejenisnya pada tau yah berita ini.
kalo yang belum tau atau belum baca beritanya silakan buka dan baca aja nih situs-situs yang pernah saya baca juga, tentunya tentang tes keperawanan ini.
Silakan Buka aja beberapa Link di bawah ini :
- http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/25/nflqc5-tes-keperawanan-calon-polwan-bikin-trauma
- http://u.msn.com/id-id/berita/other/who-kutuk-tes-keperawanan/ar-BBgdubk?ocid=iehp
- http://www.tribunnews.com/metropolitan/2014/11/20/polda-bantah-periksa-organ-reproduksi-untuk-tes-keperawanan-calon-polwan
- http://u.msn.com/id-id/berita/other/kompolnas-bukan-keperawanannya-tapi-kinerjanya/ar-BBeKmmd?ocid=iehp
- http://u.msn.com/id-id/berita/nasional/bantahan-polri-soal-tes-keperawanan-polwan/ar-BBewBQO?ocid=iehp
- http://u.msn.com/id-id/berita/other/pks-tes-keperawanan-polwan-untuk-jaga-moral/ar-BBeKMWm?ocid=iehp
Membaca berita - berita tentang tes keperawanan ini saya pun jadi pengen berbagi pengalaman nih temen temen.
Karna saya pun pernah ikut dan ngalamin tes tersebut. Tepatnya pada tanggal 2 Mei 2014 kemarin aku melaksanakan tes kesehatan tahap 1 Calon Brigadir T.A 2014 dan salah satunya adalah tes keperawanan tersebut. Emang bener sih temen temen sakit waktu tes itu :(. Aku aja yang biasa bisa tahan rasa sakit pas tes itu nangis hehe malu sih tapi karna banyak yang nangis lebih dari aku jd biasa aja. Aku sih cuma keluar air mata pas itu doang gak terlalu lebay nangisnya hehe :).
Pendapat aku pribadi sih tentang tes ini. Aku setuju kepada Human Rights Watch (HRW) yang meminta kepada seluruh negara untuk melaksanakan rekomendasi World Health Organization (WHO) untuk menghapus tes keperawanan tersebut, dan aku setuju apa yang dikatakan Ibu Yuniyanti selaku Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan bahwa beliau menganggap tes keperawanan merupakan tindakan serangan seksual yang merendahkan derajat manusia dan diskriminatif terhadap perempuan.
Tapi di sisi lain aku pun setuju apa yang di katakan oleh Bapak Rikwanto selaku Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya bahwa tes tersebut lebih ke mengecek kesehatannya dan ada penyakit atau tidaknya pada pemeriksaan organ refroduksi dan otomatis perawan atau tidak nya bisa ketauan. dan beliau pun berkata tes tersebut untuk menjaga Moral dan mendapatkan Calon Polwan yang terbaik.
Emang iya sih menurut aku juga masa iya calon Polisinya udah gak perawan atau udah pernah melakukan hubungan seks, sama aja gak punya moral kecuali yang udah pernah nikah secara sah itu gak masalah.
Yang aku gak suka itu Cara Pelaksanaan Tesnya itu, kalo aku boleh berpendapat jika ingin tau perawan atau tidak jangan pakai cara seperti itu. Kalo ada cara lain yang lebih aman dan tidak menimbulkan kekerasan terhadap perempuan kenapa tidak. Semisal dengan tes Urine juga bisa kan tau perawan atau tidaknya atau dengan apalagi lah yang lain saya kurang paham, asal jangan tetap pake cara itu.
Saya harap jika pihak kepolisian tidak ingin menghilangkan tes keperawanan ini tolong di ganti saja cara tesnya, itu hanya pendapat dan harapan saya. Terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar